wanacala.blogspot.com
wnc

Jumat, 28 Oktober 2011

Islam Adalah Agama Ramah Lingkungan

Islam sebagai agama paripurna, memiliki ajaran yang universal dan konprehensif. Islam sejak dirisalahkan oleh para utusan Tuhan telah memusatkan perhatian pada masalah lingkungan.
Terlebih dalam misi yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, baik melalui kitab al-Qur’an
maupun hadits. Kedua referensi dasar Islam dimaksud secara intern memaparkan issu-issu lingkungan kepada umat manusia, antara lain disebutkan bahwa alam ini diciptakan atas sistem yang padu, utuh dan integratif (QS. al-Baqarah: 164). Kehidupan di bumi sebagai bagian dari keteraturan alam jagad raya dengan hukumnya yang ajeg. Untuk menjaga dan memelihara kelangsungan kehidupan ( sustainable) dibumi dengan segala keanekaragaman (diversity) hayati, Tuhan menfasilitasi bumi ini dengan sirkulasi musim, hujan, gumpalan awan berarak dan angin secara apik (QS. al-Fathir: 9,27-28, Yasin: 33-34, Rum:48, Qaf:9). Semua itu hanyalah diperuntukkan bagi kenikmatan manusia di bumi. Namun harus diingat oleh manusia bahwa daya dukung alam juga ada batasnya. Karena itu manusia harus memperlakukan alam ini dengan baik dan benar. Hal ini menyangkut etika dengan lingkungan alam salah satunya. Bagaimana manusia membangun sikap proporsional ketika berhadapan dengan lingkungan. Sehingga lingkungan dapat terpelihara dan terjaga kelestariannya sepanjang generasi umat manusia.
Akan tetapi realitas tidak seindah harapan. Tuhan tahu akan perangai manusia tersebut,karena itu manusia diingatkan. Manusia lupa bersyukur (berterima kasih) atas segala nikmat indahnya alam yang diciptakan Tuhan ini (QS. Luqman: 20). Manusia justru kurang bersahabat dengan alam dan lingkungannya. Perihal perilaku destruktif
ini, telah diingatkan al-Qur’an maupun hadits nabi. Al-Qur’an menyebutkan bahwa kerusakan di alam (daratan dan lautan) akibat ulah kejahatan manusia. Sehingga
berbagai akibat dari perusakan itu ditanggung, oleh manusia juga (QS. al-Baqarah: 5, al-Rum: 41, al-Qashshash: 77). Sementara Nabi juga mengingatkan umat manusia perihal menjaga lingkungan. Salah satu sabda beliau yaitu; “Diriwayatkan dari Mu`az,sulullah saw menegaskan, takutlah kalian tiga perbuatan yang dilaknat. Pertama buang air besar di jalan, kedua di sumber air dan ketiga di tempat berteduh (HR. Ibnu Majah). Bahkan di hadits yang lain ditambahkan, Rasulullah SAW juga melarang buang air besar di lubang binatang dan di bawah pohon yang berbuah. Apresiasi Nabi terhadap kelestarian
lingkungan amatlah jelas. Sisi gelap manusia terhadap alam sebagaimana disinyalir tuhan diatas, kiranya menyadarkan manusia akan kekhilafnya itu. Jangankan merusak lingkungan seperti menebang pohon, mengganggu atau mencemari alam sekitar saja tidak dibenarkan.Kedua rujukan dasar Islam di atas sayogianya dapat dipahami substansinya bagi upaya melestarikan lingkungan hayati yang ada di sekitar kita.

Tidak ada komentar: