wanacala.blogspot.com
wnc

Minggu, 10 Februari 2008

ANAK JALANAN LAMPUNG

KISAH SEDIH SEORANG ANAK JALANAN
OLeh : Bejoe Dewangga A.Md
Direktur Eksekutif WANACALA Sumatera Selatan

pertigaan jalanan di lampu merah jln R.a. kartini Bandar Lampung merupakan sebuah jalan protokol di pusat perbelanjaan bambu kuning Bandar Lampung. pada sebuah tugu pahlawan yang di buat untuk menjadi taman untuk keindahan kota bandar lampung, disitulah adanya penomena kehidupan para anak jalanan, dari berbagai daerah khususnya daerah provinsi lampung maupun umumnya daerah-daerah yang ada di indonesia. Kota Bandar lampung adalah sebauah kota translit dari pulau dari ke pulau sumatera. disinilah banyaknya pola hidup masyarakat yang mengakibatkan gaya hidup mereka menjadi berubah. disisi lain krisis di negeri ini yang tidak kesudahan mengakibatkan banyaknya para pengusahaan maupun buruk yang mengalami tekanan-tekanan akibat tidak adanya pekerjaan maupun usaha-usaha yang bangkrut. anak-anak yang menjadi korban semua itu, dampak krisis yang dialami oleh rumah tangga mengakibatkan pertengkaran di rumah tangga. hal ini mengakibatkan broken home, dengan begitu mereka hidup dengan tekanan batin mereka mengakibatkan mereka menjadi liar dan hidup di jalanan.dengan hidup dijalan mereka mengenal bahaya-bahaya seperti sex bebas, narkoba Dll.

kalau kita lihat pemandangan pada malam hari maupun siang hari di pertigaan lampu merah bambu kuning, sudah nampk jelas kehidup anak-anak yang seharusnya mereka sekolah namun mereka mengemis maupun mengamen. anak-anak tersebut menjalankan profesi tersebut karena paksaan orang tua maupun mereka anak yang melarikan diri dari permasalahan kehidupan di rumahnya. selain itu penomena yang sangat tragis yaitu mereka melakukan pengisapan lem kaleng, sebagai pelepas kepenatan mereka atau menghilangkan masalah-masalah yang ada.

kalau di kaji dengan undang-undang bahwa anak-anak di tanggung oleh negara, baik pendidikan maupun sandang dan pangannya, akan tetapi berbagai dana yang ada justru di manfaatkan oleh pribadi masing-masing PEMDA maupun anggota DRPD.

persoalan anak jalanan dan gepeng di Bandar Lampung tidak lepasa dari unsur kekerasan.hal ini di buktikan berbagai kasus kekerasan terhadap anak di bandar lampung hampir 75 % adalah anak jalanan.

Tidak ada komentar: