Aksi Peringatan Hari Tani Nasional Sumatera Selatan yang diselenggarakan oleh WALHI Sumsel yang diikuti oleh 1.200 petani dari 6 Kabupeten (Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir) ternodai akibat tindakan provokasi Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin. Kehadiran Gubernur dan rombongannya secara tiba-tiba menemui masa aksi yang baru saja tiba dititik kumpul masa aksi di halaman GOR Palembang yang hendak berjalan menuju Kanwil BPN Sumsel menjadi terhalang. Tanpa berkordinasi terlebih dahulu dengan pimpinan aksi serta ngotot ingin berbicara dihadapan masa aksi dengan cara meminta paksa pengeras suara menjadi pemicu biang bentrok antara masa aksi (petani) dengan rombongan Gubernur Sumatera Selatan.
Bentrokan yang terjadi langsung dihadapan gubernur Sumsel ini memakan korban pemukulan terhadap masa aksi petani, aktivis SHI dan aktivis WALHI Sumsel. Satu orang petani Musi Banyuasin dan aktivis SHI Sumsel mengalami memar di kaki kanan dan kaki kiri. Sedangkan Direktur WALHI Sumsel, Anwar Sadat mengalami luka di kening. Pelaku pemukulan dan pengeroyokan terhadap tiga orang masa aksi tersebut diduga kuat dilakukan oleh rombongan Gubernur Sumatera Selatan. Aksi pemukulan dan pengeroyokan tersebut menunjukan secara jelas bahwa rezim pemerintah Sumsel adalah rezim anti rakyat. Oleh karena itu, WALHI Sumsel mengutuk keras tindakan rombongan Gubernur Sumsel terhadap peserta aksi Peringatan Hari Tani Sumatera Selatan pada hari Rabu, 27 September 2010 di halaman GOR Palembang.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar