wanacala.blogspot.com
wnc

Selasa, 08 Januari 2008

BUDIDAYA IKAN LELE , NILA, PATIN, DAN GURAMI PADA AIR RAWA *


Oleh :
Bejoe Dewangga.**


Ø Pendahuluan
Perikanan air tawar pada dasarnya terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan penangkapan dan kegiatan budidaya ( pembenihan dan pembesaran ) ikan air tawar.
Budidaya ikan adalah upaya untuk menghasilkan ikan dengan tingkat produksi jauh diatas kafasitas produksi perairan secara alami, untuk menghasilkan budidaya yang baik, maka yang perlu di perhatikan didalam budidaya metode budidaya. Serta tahapan kegiatan budidaya pada pembesaran yang meliputi :
§ Persiapan kolam
§ Strategi penebaran
§ Pengelolaan air
§ Pemberian pakan
§ Pengawasan hama dan penyakit serta panen
Selain itu yang perlu kita perhatikan dalam budidaya ikan adalah
Ø ciri-ciri suatu usaha dalam budidaya
1. Adanya leggalitas kepemilikan (bukan Umum)
2. Ada perencanaan dalam penebaran
3. Pemanenan dan pengelolaan
Ketiga point tersebut merupakan satu komponen yang sangat penting, tidak hany itu ada point yang sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya pembesaran ikan yaitu, ikan, air, wadah, budidaya, sumberdaya manusia dengan memiliki kemampuan teknologi dan manajemen budidaya.

Ø Jenis Ikan
Sebelum pelaksnaan budidaya pembesaran yang perlu diperhatikan adalah bibit yang akan kita tebar, untuk didalam pemilihan jenis ikan yang harus dipertimbangkan aspek biologi yaitu aspek yang berhubungan dengan pertumbuhan, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan budidaya dalam kebiasaan makan.
Ø Teknik budidaya
Teknik budidaya yaitu tentang jenis dan dosis pakan tambahan, padat tebar, ukuran ikan tebar, pencegahan hama dan penyakit, aspek ekonomi dan pemasaran yang meliputi jenis ikan diminatai konsumen, ukuran panen, system pemasaran dan analisa ekonomi usaha.

Ø Pengembangan budidaya
Secara garis besar jenis ikan yang cocok untuk dikembangkan adalah jenis ikan yang cocok dengan iklim setempat, dapat tumbuh dan berkembangbiak dilingkungan terkontrol dengan kepadat tinggi, sifat makan sesuai dengan jenis pakan yang banyak tersedia, dan sesuai dengan selera konsumen.

Ø Air
Air sebagai tempat hidup ikan, juga banyka mengandung bahan kimia dan fisika air yang diperlukan bagi kehidupan ikan. Sehingga untuk keperluan budidaya ikan selain volume (jumlah) air, juga perlu mendapat perhatian tentang mutu ( Kualitas ) air.

Ø Wadah dan system budidaya
System budidaya yang dikembangkan disesuaikan dengan potensi sumberdaya alam yang tersedia seperti :
1. budidaya ikan kolam air tenang
2. budidaya ikan dalam kurungan (Keramba dan Jaring Apung )
3. budidaya ikan terpadu dengan ternak (longyam)

Ø Sumberdaya Manusia dan Iptek
Dalam budidaya ikan yang harus di perhatikan ialah sumberdaya manusianya, yang memiliki minat dan motivasi usaha yang kuat. Selain itu kemampuan induvidu atau kelompok untuk mengadopsi, menyerap dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meanjemen usaha dan permodalan.
Ø Pembesaran Ikan Nila
Pada pembesaran ikan nila dapat dilakukan dalam kolam ( air deras, kolam tadah hujan, kolam pasang surut). Dalam budidaya ikan nila guna memacu pertumbuhan ikan dilakukan dengan cara pemeliharaan system tunggal kelamin (monosex).

Ø Pembesaran Ikan lele
Umumnya pembesaran ikan lele dilakukan dikolam bak semen atau kolam tanah dengan konstruksi pematang kolam yang baik, ikan lele mempunyai alat pernapasan tambahan (labyrinth), sehingga tahan terhadap kondisi air yang kurang baik, selain itu ikan lele dapat dipelihara dalam kepadatan mecapai 50 ekor/m2

Ø Pembesaran Ikan Patin
Pembesaran ikan patin dapat dilakukan dalam kolam maupun sangkar, pembesaran dalam kolam (kolam tadah hujan, kolam pasang surut, kolam rawa)
Secara kelasnya ikan patin merupakan jenis ikan yang bersifat memakan segala baik dari unsur tumbuhan maupun hewan ( omnivore).

Ø Pembesaran Ikan Gurami
Pembesaran ikan gurami dapat dilakukan dalam kolam sangkar, dan bak semen. Seperti halnya ikan lele, ikan gurami juga memiliki pernapasan tambahan (labyrinth). Akan tetapi ikan gurami tidak tahan terhadap kondisi air yang kuarang baik, karena mudah terserang penyakit (jamur dan Katarak). Ikan gurami secara kelasnya bersifat pemakan segala (omnivore), namun ikan gurami lebih cendrung ke herbivore.

Ø Metodologi Pembuatan Keramba
Dalam budidaya ikan pada air rawa yang tenang, maka dapat dilakukan teknologi pemeliharaan dengan system keramba. Pemeliharaan ikan dalam keramba ada 2 bentuk yaitu keramba kurung dan keramba jarring tancap (hampang).
1. keramba jaring kurung


Bentuk dan Kontruksi Keramba
Bahan yang dipakai atau digunakan untuk keramba jaring Kurung adalah:
1. bilah bambu, Kayu gelam atau papan dengan ketebalan 2 cm dan lebar 5 cm
2. kayu kerangka atau kayu bulat yang berdiameter 5 cm atau kayu persegi yang berukuran 5x7 cm
3. pelampung atau drum minyak
4. tali tambang/ rotan
5. paku special untuk penguat kayu dan tahan terhadap air

Cara Pembuatan Keramba Jaring Kurung
Setelah bahan dan alat guna membuat keramba jaring kurung telah tersedia maka langkah pertama adalah:
1. buatlah kerangka menurut ukuran yang dikehendaki, tiang-tiang melintang dibuat jarak 0,5 meter untuk memudahakan dalam mengikat bamboo atau papan dengan paku sebagai dinding. Empat tiang memanjang yang masing-masing merupakan tulang tempat memakukan tiang-tiang melintang (gambar terlampir)
2. bamboo atau papan di paku dengan tiang-tiang melintang kerangka dengan jarak 1-2 meter satu sama yang lainnya.
3. pada bagian tengah atau pinggir menurut selera dibuat pintu dengan ukuran 0,5x 0,5 meter
4. kemudian waring disatukan dengan kerangka secara keseluruhan kerangka sehingga seperti pada gambar diatas.
Teknologi keramba jaring kurung ini sebaiknya digunakan untuk budidaya ikan pada air pasang surut, karena ketika air naik maka bibit ikan yang ada didalam keramba tidak ikut terbawa oleh air ketika surut.

2. keramba jarring tancap (hampang)


Bentuk dan Kontruksi Keramba
Bahan yang dipakai atau digunakan untuk keramba keramba jarring tancap (hampang) adalah:
1. bilah bambu, Kayu gelam atau papan dengan diameter 2,5 –5 cm. Sedang panjangnya 4-10 meter disesuaikan dengan kedalam air sebanyak 8 batang.
2. tali tambang atau rotan sediakan secukupnya
3. jarring atau waring

Cara Pembuatan keramba jarring tancap (hampang)
Setelah bahan dan alat guna membuat keramba jarring tancap (hampang) telah tersedia maka langkah pertama adalah:
1. buatlah kerangka menurut ukuran yang dikehendaki, dalam hal ini panjang 4 meter, sedang lembar 2-3 meter. Kemudian bamboo atau kayu gelam tancapkan didalam Lumpur pada kerangka keramba. Empat tiang memanjang yang masing-masing merupakan tulang tempat mengikat tiang-tiang melintang (gambar terlampir)
2. bamboo atau kayu gelam di ikat dengan tali tambang/rotan antara tiang yang telah ditancapkan dengan tiang-tiang melintang kerangka. Jaraknya 3-4 meter dari titik atas tiang yang ditancap, atau disesuaikan dengan kedalam air.
3. setelah kerangka tiang terbentuk persegi panjang dengan ukuran 3x4, maka waring dipasang pada kerangka secara keseluruhan kerangka yang diikat tali tambang keseluruhan kerangka.
4. kemudian masukan waring kedalam air hingga menyetuh Lumpur.
Teknologi keramba jarring tancap (hampang) ini sebaiknya digunakan untuk budidaya ikan pada air tergenang, dengan debit air yang cukup. karena ketika debit air berkurang maka bibit ikan akan mengalami kematian.













CONTOH ANALISA EKONOMI USAHA BUDIDAYA IKAN NILA DAN LELE DIKERAMBA AIR RAWA

LELE
UKURAN KERAMBA 3 X 4 METER tebar ikan lele untuk satu keramba sebagai berikut :
Bibit lele ukuran 2,5’’ 1.000. ekor x 500 = Rp. 500.000;
Pakan pellet 1 sak Selama 3 bln @ Rp.100.000 = Rp. 300.000;
Pakan sisa ikan dari pasar @ Rp. 150.000/bln x3 bln = Rp. 450.000;
Modal = Rp. 1.250.000;

Hasil budidaya selama 3 bulan sebagai berikut :
Ikan lele dengan ukuran 5 ekor/ kg ± 2 kwintal x Rp.7.500; = Rp.1.500.000;
keuntungan, upah Dll dalam 3 bulan = Rp. 250.000;
penghematan makanan ikan dapat dilihat dari tempat pembuatan keramba, pakan alami dapat mempercepat pertumbuhan ikan lele. Selain itu ikan lele adalah jenis ikan pemakan segalanya (omnivore)

NILA
UKURAN KERAMBA 3 X 4 METER tebar ikan NILA untuk satu keramba sebagai berikut :
Bibit nila ukuran 2,5’’ 1.000. ekor x 500 = Rp. 500.000;
Pakan pellet 1 sak Selama 3 bln @ Rp.100.000; = Rp. 300.000;
Pakan sisa ikan dari pasar @ Rp. 150.000/bln x3 bln = Rp. 450.000;
Modal = Rp. 1.250.000;

Hasil budidaya selama 3 bulan sebagai berikut :
Ikan lele dengan ukuran 5 ekor/ kg ± 2 kwintal x Rp.16000;= Rp.3.200.000;
keuntungan, upah Dll dalam 3 bulan = Rp. 2.050.000;
penghematan makanan ikan dapat dilihat dari tempat pembuatan keramba, pakan alami dapat mempercepat pertumbuhan ikan Nila, Seperti pitoplankton dan zooplankton. Selain itu ikan nila adalah jenis ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivore)

Tidak ada komentar: